SISTEM INFORMASI AKUTANSI
TUGAS AKUNTANSI KEUANGAN
KELAS MANAJEMEN
TANGGAL 26 MARET 2020
Jawaban:
Ada 7 karakteristik sistem informasi akutansi sebagai berikut:
• Relevan
Informasi akuntansi yang relevan maksudnya, informasi itu harus bisa memengaruhi kebijakan yang diambil perusahaan dengan memprediksi hasil dari peristiwa masa lalu, sekarang, dan masa depan.
Selain itu, informasi akuntansi yang relevan juga harus bisa memberikan umpan balik (feedback) terhadap prediksi yang kita buat. Bayangkan saja kalau informasi yang kita buat tidak relevan. Perusahaan pasti akan kebingungan untuk menentukan kebijakannya
• Dapat Dipahami
Apa yang kamu rasakan ketika mendapat satu informasi penting, tetapi tidak bisa dimengerti? Pasti gemas dan merasa informasinya sia-sia bukan? Begitu juga dalam sistem informasi akuntansi. Menyajikan informasi penting itu bagus, tetapi lebih penting jika informasinya mudah dimengerti oleh para pengguna informasi akuntansi. So, informasi yang berkualitas bukan hanya yang penting, tetapi juga harus bisa dipahami, dong!
• Dapat Diuji (Realibilitas)
Untuk meningkatkan manfaat informasi akuntansi, informasi akuntansiperlu dilakukan pengujian terlebih dahulu. Kenapa? Tentu supaya kebenaran informasinya terjamin, dong Informasi keuangan itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain, sehingga menghasilkan pendapat yang sama dengan kita.
• Netral
Informasi akuntansi harus bersifat netral. Tidak memihak kepada kepentingan tertentu.
• Tepat Waktu
Informasi akuntansi yang disajikan harus tepat waktu agar pengambilan keputusan perusahaan juga bisa dilaksanakan pada waktu yang sudah direncanakan. Jika informasi akuntansi muncul terlambat, tentu akan berimbas pada pengambil keputusan. Hasilnya, antara pengambilan keputusannya yang ikut terlambat. Atau justru informasi akuntansi itu tidak terpakai sama sekali.
• Dapat Dibandingkan
Setiap informasi akuntansi, terutama laporan keuangan, harus bisa dibandingkan antara laporan yang satu dengan yang lain. Misalnya, dibandingkan antara tahun ini dengan tahun sebelumnya. Perusahaan yang satu dengan perusahaan lain.
• Lengkap
Informasi akuntasi yang disajikan tidak boleh setengah-setengah. Harus lengkap dan mencakup semua kebutuhan bagi para pemakai informasi akuntansi. Ya, ini supaya tidak menimbulkan berbagai pertanyaan bagi para pemakainya, dong.
=> Jelaskan perbedaan mengenai akun riil dan akun nominal!
Jawabannya:
Secara garis besar , kelompok akun dibagi atas 2 (dua) golongan yaitu
Akun riil / akun neraca
Akun riil adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam neraca. Yang termasuk dalam akun neraca / akun rill adalah kelompok akun asset, kewajiban dan neraca.
Akun nominal / akun laba rugi
Akun nominal adalah akun yang pada akhir periode dilaporkan dalam laporan laba rugi. Akun yang termasuk adalah akun pendapatan dan akun beban.
=> Andrea Hirota, seorang mahasiswa, berpendapat bahwa sistem double entry berarti bahwa setiap transaksi harus dicatat dua kali. Apakah Andrea benar? Jelaskan!
Jawaban:
Benar pendapat andrea karena sistem double entry adalah sistem pencatatan akuntansi dimana setiap satu transaksi keuangan memiliki dua efek sekaligus, yaitu debit di satu sisi dan credit di sisi lain. Dalam sistem double entry, jumlah total debit harus selalu sama dengan jumlah total credit. Pada sistem double entry ini, setiap transaksi akan berpengaruh terhadap minimal dua akun atau bahkan lebih.
=> Sebutkan dan jelaskan transaksi seperti apa yang memerlukan ayat jurnal penyesuaian!
Jawaban:
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang digunakan untuk menyelesaikan saldo menurut pencatatan akuntansi di perusahaan dengan keadaan sebenarnya.
Berikut akun-akun yang memerlukan jurnal penyesuaian.
Penyusutan Aset Tetap
Digunakan untuk mengalokasikan dana yang dikeluarkan untuk pembelian asset tetap ke tahun-tahun selama asset tetap tersebut digunakan. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban penyusutan aset tetap Rpxxxx
Akumulasi penyusutan asset tetap Rpxxxx
Pemakaian Perlengkapan
Jurnal penyelesian :
Beban perlengkapan Rpxxxx
Perlengkapan Rpxxxx
Nilai nominal yang dicatat ke dalam AJP adalah nilai perlengkapan yang sudah terpakai selama periode berjalan.
Beban Yang Masih Harus Dibayar
Secara umum, jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban Rpxxxx
Utang Rpxxxx
Contoh transaksi ini adalah belum dibayar gaji karyawan di awal bulan yang akan datang, sementara tutup buku perusahaan harus dilakukan akhir bulan ini. Oleh karena itu, akan muncul utang gaji. Jurnal Penyesuaiannya adalah:
Beban gaji Rpxxx
Utang gaji Rpxxxx
Nilai nominal yang dicatat ke AJP adalah nilai sebesar utang yang belum dibayar.
Beban Dibayar Dimuka
Beban dibayar dimuka adalah beban yang sudah dikeluarkan lebih dahulu, namun haknya belum diteriam. Misalnya pembayaran asuransi kendaraan untuk dua tahun ke depan. Maka di akhir tahun pertama harus disesuaikan kembali mana yang sudah menjadi hak perusahaan dan mana yang belum.
Pencatatan dalam AJP:
1. Pendekatan asset, digunakan apabila pada pencatatan transaksi menggunakan akun asset, Jurnal penyesuaiannya adalah:
Beban asset (asuaransi/ikaln/sewa/dll) Rpxxxx
Asset dibayar di muka Rpxxxx
Nominal yang dicatat adalah nominal hak yang sudah diteriam oleh perusahaan atau sudah dibebankan.
2. Pendekatan beban, digunakan apabila pada pencatatan transaksi menggunakan akun beban.
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Asset dibayar dimuka RpXXXX
Beban asset (asuransi/iklan/sewa/dll) RpXXXX
Nominal yang dicatat adalah nominal hak yang belum diteriam oleh perusahaan/ yang belum terpakai.
Pendapatan yang Masih Harus Diterima ( Piutang Pendapatan)
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Piutang Rpxxxx
Pendapatan Rpxxxx
Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan diterima di muka merupakan pendapatan yang diterima lebih dahulu dari jasa yang belum diberikan. Oleh karena itu, transaksi ini menimbulkan kewajiban (utang) bagi penerima pendapatan.
Pencatatan dalam AJP:
1) Pendekatan kewajiban, digunakan apabila pada saat transaksi menggunakan akun kewajiban jurnal penyesuaiannya adalah:
.....diterima di muka Rpxxxx
Pendapatan….. Rpxxxx
Nama akunnya disesuaikan dengan kebutuhan transaksi. Nominal yang dicatat adalah nilai yang sudah menjadi pendapatan rill perusahaan.
2) Pendekatan pendapatan, digunakan apabila pada saat transaksi menggunakan akun pendapatan. Jurnal penyesuaiannya adalah:
Pendapatan…. Rpxxxx
…..diterima di muka Rpxxxx
Nominal yang dicatat adalah nilai yang masih menjadi utang perusahaan terhadap pelanggaran.
Persediaan
Jurnal penyesuaiannya adalah:
Ikhtisar laba rugi Rpxxx
Persediaan (awal) Rpxxxx
Persediaan (akhir) Rpxxxx
Ikhtisar laba rugi Rpxxxx
Piutang Tak Tertagih
Penyesuaian ini digunakan untuk mencadangkan banyaknya perkiraan jumalh piutang yang tidak bias ditagihkan kepada pelanggan. Jurnal penyesuaiannya menggunakan metode tidak langsung:
Beban cadangan kerugian piutang Rpxxxx
Cadangan kerugian piutang tak tertagih Rpxxxx
Jurnal penyesuaian menggunakan metode langsung:
Beban kerugian piutang Rpxxxx
Piutang dagang Rpxxxx
Nilai nominal yang dicatat adalah sebesar taksiran kerugian tak tertagih dari total piutang pada akhir periode.
=> Mengapa dan bagaimana sebuah neraca saldo ditutup?
Jawaban:
Neraca saldo setelah penutupan adalah akun yang berisi dari daftar akun permanen beserta hasilnya dari tutup buku. Neraca saldo setelah penutupan memberikan bukti bahwa :
Saat proses penjurnalan dan posting ke buku besar dari semua akun yang harus ditutup telah selesai.
Menunjukkan bahwa semua transaksi yang ada di dalam perusahaan telah di catat (posting) ke dalam buku besar perusahaan secara benar.
Jadi neraca saldo setelah penutupan berisi akun-akun riil saja, (harta, utang dan modal). Yang berguna untuk memeriksa keseimbangan jumlah saldo debet dengan kredit akun-akun buku besar setelah dilakukan penutupan. Neraca Saldo setelah penutupan ini juga diperlukan sebelum proses akuntansi periode berikutnya. Neraca salso setelah penutupan merupakan bagian dari siklus akuntansi yang harus dilalui. berikut ini proses siklus akuntansi
Mencatat transaksi ke dalam buku jurnal.
Memindahkan transaksi-transaksi dari jurnal ke buku besar (posting ).
Menyusun neraca saldo.
Membuat ayat-ayat penyesuaian
Memposting ayat-ayat penyesuaian ke buku besar.
Menyusun neraca saldo setelah penyesuaian.
Membuat laporan keuangan.
Membuat jurnal penutup.
Memposting jurnal penutup ke buku besar masing-masing.
Membuat neraca saldo setelah penutupan.
Membuat jurnal pembalik, suatu pilihan (option ) di awal periode berikutnya
KERJAKAN DENGAN TULISAN TANGAN. DIKUMPULKAN MELALUI E-CAMPUZ SESUAI DENGAN BATAS WAKTU YANG DITENTUKAN.